Minyak dari vacuum frying, vacuum frying merupakan teknologi yang digunakan untuk menggoreng bahan makanan dalam kondisi vakum atau tekanan rendah.
Proses ini menghasilkan produk yang lebih sehat, karena minyak yang digunakan memiliki kandungan lemak yang lebih rendah dibandingkan dengan penggorengan tradisional.
Selain itu, minyak yang dihasilkan dari vacuum frying juga memiliki beberapa keuntungan lain yang sangat menarik.
Proses Pengolahan Minyak dalam Vacuum Frying
Proses pengolahan minyak dalam vacuum frying adalah langkah penting dalam menghasilkan makanan yang lebih sehat dan berkualitas tinggi.
Teknik ini berbeda dengan metode penggorengan konvensional karena di lakukan dalam ruang vakum dengan suhu rendah. Yang mengurangi risiko pengoksidasi dan pembentukan senyawa berbahaya.
1. Pemilihan Minyak yang Tepat untuk Vacuum Frying
Langkah pertama dalam pengolahan minyak untuk vacuum frying adalah memilih jenis minyak yang tepat.
Minyak yang di gunakan harus memiliki titik asap tinggi untuk mencegah minyak rusak saat di panaskan dalam proses penggorengan pada suhu yang lebih rendah.
Minyak dengan kandungan lemak jenuh lebih sedikit, seperti minyak biji bunga matahari, minyak jagung, atau minyak zaitun, sering menjadi pilihan yang lebih baik.
2. Pengaturan Suhu dan Tekanan yang Tepat
Salah satu aspek paling krusial dalam pengolahan minyak pada vacuum frying adalah pengaturan suhu dan tekanan. Dalam proses ini, bahan makanan di goreng pada suhu lebih rendah, biasanya antara 60°C hingga 90°C, dengan kondisi tekanan vakum.
Pengaturan suhu yang rendah menghindari pembentukan akrilamida, senyawa yang terbentuk pada suhu tinggi dan dapat berpotensi berbahaya bagi kesehatan.
Proses vakum menurunkan titik didih air, memungkinkan bahan makanan di goreng tanpa perlu suhu tinggi yang dapat merusak kualitas minyak.
3. Pengurangan Oksidasi Minyak dari Vacuum Frying
Oksidasi minyak adalah salah satu masalah utama dalam penggorengan konvensional, di mana udara dan panas tinggi dapat menyebabkan minyak rusak. Oleh karena itu menghasilkan bau tengik dan rasa yang tidak enak.
Pada proses vacuum frying, oksidasi dapat di minimalkan karena penggorengan di lakukan dalam ruang tertutup dengan kondisi vakum, di mana udara yang dapat menyebabkan oksidasi hampir tidak ada.
Proses ini membantu mempertahankan kualitas minyak lebih lama dan menjaga kestabilan rasa serta aroma makanan yang di goreng.
4. Pengurangan Penyerapan Minyak oleh Bahan Makanan
Salah satu keuntungan besar dari pengolahan minyak dalam vacuum frying adalah pengurangan jumlah minyak yang di serap oleh bahan makanan.
Karena penggorengan di lakukan pada suhu rendah. Proses penyerapan minyak dapat di minimalkan, sehingga makanan yang di hasilkan lebih sedikit mengandung lemak.
Ini sangat menguntungkan bagi mereka yang ingin mengurangi asupan lemak dalam diet mereka, tetapi tetap menikmati camilan renyah.
5. Proses Filtrasi dan Penyaringan Minyak
Setelah beberapa siklus penggorengan. Minyak yang di gunakan dalam vacuum perlu di filtrasi dan di saring untuk menghilangkan partikel makanan yang dapat merusak kualitas minyak.
Proses penyaringan ini di lakukan secara berkala untuk menjaga agar minyak tetap bersih dan bebas dari kotoran yang dapat mengurangi kualitasnya.
Filtrasi dan penyaringan minyak secara efektif juga membantu mengurangi pembentukan senyawa berbahaya seperti asam lemak bebas atau radikal bebas yang dapat terbentuk setelah penggorengan berulang.
Kesimpulan
Proses pengolahan minyak dalam vacuum menawarkan banyak keuntungan, seperti pengurangan oksidasi, penyerapan minyak yang lebih rendah, dan pemilihan minyak yang lebih sehat.
Dengan suhu rendah dan kondisi vakum, teknik ini menghasilkan makanan yang lebih renyah dan bergizi, sambil menjaga kualitas minyak dan cita rasa produk.