Kekurangan alat vacuum frying pertama tama. Alat vacuum frying jadi salah satu inovasi penting industri makanan, terutama produk olahan buah dan sayur seperti keripik. Teknologi ini bekerja dengan cara goreng bahan dalam ruang hampa udara.
Sehingga suhu penggorengan lebih rendah dibandingkan penggorengan biasa. Hasilnya, warna, aroma, dan nutrisi dari bahan asli tetap terjaga. Namun, meskipun terlihat sempurna, alat ini juga punya sisi lain yang tidak boleh diabaikan.
Ada sejumlah kekurangan alat vacuum frying yang perlu kamu pahami sebelum memutuskan untuk menggunakannya. Dalam dunia bisnis makanan ringan, alat ini memang menjadi primadona.
Kekurangan Alat Vacuum Frying
Sebelum kamu memutuskan membeli alat vacuum frying, penting banget untuk tahu kelemahannya. Dengan pahami kekurangan alat vacuum frying, kamu bisa lebih siap antisipasi biaya tambahan dan perawatan yang diperlukan.
Selain itu, kamu juga bisa menilai apakah alat ini sesuai kapasitas produksi dan jenis bahan baku kamu olah. Ayo kita bahas satu per satu kekurangannya secara lengkap supaya kamu bisa mempertimbangkan dengan lebih matang.
1. Harga Alat Vacuum Frying Relatif Mahal
Salah satu kekurangan paling menonjol dari alat ini adalah harganya yang tinggi. Untuk ukuran skala kecil saja, harga alat ini bisa mencapai puluhan juta rupiah, sementara untuk kapasitas besar bisa menembus ratusan juta.
Harga tersebut sebanding dengan teknologi dan material yang digunakan. Namun tetap menjadi hambatan bagi pengusaha kecil atau UMKM yang baru memulai bisnis.
Biaya investasi awal yang tinggi ini sering membuat pelaku usaha menunda pembelian. Nah, ataupun memilih alternatif alat lain yang lebih murah.
2. Kekurangan Alat Vacuum Frying Dalam Perawatan
Perawatan jadi salah satu kekurangan alat vacuum frying yang cukup merepotkan. Alat ini terdiri banyak komponen, seperti tangki hampa, pompa vakum, tabung minyak, dan sistem pendingin, semuanya perlukan perawatan berkala.
Kalau salah satu bagian mengalami kerusakan, misalnya pompa vakum atau sistem kontrol suhu, alat tidak bisa berfungsi dengan baik. Perbaikannya pun tidak bisa dilakukan sembarangan karena membutuhkan teknisi khusus.
Serta suku cadang yang tidak selalu tersedia di pasaran. Akibatnya, waktu produksi bisa terganggu dan biaya operasional pun meningkat.
3. Konsumsi Energi Yang Cukup Besar
Alat vacuum frying membutuhkan daya listrik yang besar untuk menjaga tekanan hampa dan mengatur suhu minyak agar stabil. Hal ini membuat konsumsi energi menjadi tinggi.
Terutama jika alat digunakan secara terus-menerus. Untuk pengusaha yang beroperasi di daerah dengan tarif listrik tinggi, hal ini bisa menjadi beban biaya operasional yang signifikan.
Oleh karena itu, penting untuk menghitung efisiensi energi. Serta mempertimbangkan kapasitas alat yang sesuai dengan kebutuhan produksi agar tidak terjadi pemborosan daya.
4. Kekurangan Alat Vacuum, Kapasitas Produksi Terbatas
Meskipun hasil penggorengan dengan vacuum frying sangat baik, kapasitas produksi per siklusnya cenderung kecil. Proses penggorengan harus lakukan di kondisi hampa udara butuhkan waktu lebih lama bandingkan penggorengan biasa.
Hal ini membuat jumlah produk yang bisa dihasilkan per hari terbatas. Terutama untuk mesin berkapasitas kecil. Bagi bisnis yang ingin meningkatkan volume produksi secara cepat.
Nah, ini bisa menjadi kendala besar. Karena waktu proses tidak bisa di percepat begitu saja tanpa mengorbankan kualitas produk.
5. Membutuhkan Operator Dengan Keahlian Khusus
Kelemahan lainnya dari alat vacuum frying adalah cara pengoperasiannya yang tidak semudah mesin penggoreng konvensional. Operator harus memahami cara mengatur tekanan, suhu minyak.
Serta waktu penggorengan yang tepat. Kesalahan kecil dalam pengaturan bisa membuat hasil produk tidak optimal.
Misalnya, tekstur tidak renyah atau warna tidak cerah. Oleh karena itu, pelatihan operator menjadi hal wajib, dan ini tentu menambah biaya serta waktu sebelum alat bisa digunakan secara maksimal.
6. Proses Pendinginan Yang Lama
Setelah proses penggorengan selesai, produk hasil vacuum frying perlu melewati tahap pendinginan untuk menurunkan suhu minyak. Tahap ini butuhkan waktu cukup lama agar keripik tidak rusak atau terlalu berminyak.
Keterlambatan dalam proses pendinginan bisa memperpanjang waktu produksi dan hambat alur kerja, terutama bila jumlah alat yang digunakan terbatas. Inilah salah satu kekurangan yang sering dirasakan oleh produsen skala kecil.
7. Suku Cadang Dan Servis Sulit Ditemukan
Beberapa alat vacuum frying berasal dari luar negeri, sehingga suku cadangnya tidak selalu tersedia di pasaran lokal. Kalau terjadi kerusakan, kamu mungkin harus menunggu lama untuk mendapatkan komponen pengganti.
Selain itu, teknisi yang benar-benar paham sistem kerja alat ini juga masih terbatas. Sehingga biaya servisnya bisa jauh lebih mahal.
Masalah ini sering membuat produksi berhenti cukup lama. Serta menyebabkan kerugian karena pesanan tidak bisa terpenuhi tepat waktu.
Kesimpulan Kekurangan Alat Vacuum Frying
Meski alat vacuum frying menawarkan hasil berkualitas tinggi, ada beberapa hal perlu pertimbangkan sebelum membelinya. Kekurangan alat vacuum frying seperti harga mahal, perawatan yang rumit, konsumsi energi besar.
Serta keterbatasan kapasitas produksi adalah faktor penting tidak boleh abaikan. Namun, jika mampu mengelola alat dengan baik dan memperhitungkan semua biaya operasionalnya, alat ini tetap bisa jadi investasi jangka panjang menguntungkan.
Kuncinya sesuaikan skala usaha dengan kemampuan alat serta lakukan perawatan rutin agar umur mesin lebih panjang. Jika tertarik bisa kunjungi web Mesin Vacuumfrying. Tetapi jika tertarik dengan lainnya bisa kunjungi web Rumah Mesin.
