Jerami untuk pakan ternak sering kali dianggap remeh, padahal punya potensi besar loh kalau dimanfaatkan dengan tepat. Biasanya, setelah panen padi selesai, petani akan melihat ladang penuh dengan jerami yang tergeletak begitu saja. Nah, daripada dibakar atau dibiarkan membusuk, lebih baik diolah jadi pakan ternak yang bermanfaat.
Apalagi sekarang panen padi makin cepat dan rapi berkat adanya mesin potong padi. Mesin ini bukan cuma mempermudah petani saat panen, tapi juga menghasilkan jerami dalam jumlah besar yang siap diolah. Jadi, makin banyak bahan baku pakan yang bisa kamu manfaatkan langsung di lapangan.
Jerami untuk Pakan Ternak
Jerami makin populer sebagai pakan ternak, terutama sejak penggunaan mesin potong padi yang menghasilkan jerami berkualitas dalam jumlah besar. Daripada dibakar, jerami bisa jadi sumber pakan hemat, praktis, dan ramah lingkungan.
Setelah panen, jerami menumpuk di sawah, mendorong pemanfaatannya sebagai pakan. Namun, perlu pengolahan khusus agar nutrisinya optimal dan disukai ternak. Yuk, bahas lebih lanjut!
1. Apa Itu Jerami dan Kenapa Penting?
Jerami adalah bagian batang padi yang tersisa setelah gabah dipisahkan. Sekilas memang terlihat seperti limbah, tapi sebenarnya jerami punya kandungan serat yang tinggi dan cocok untuk makanan sapi, kambing, atau kerbau.
Meskipun kadar proteinnya nggak setinggi rumput hijau, jerami bisa jadi pakan dasar yang baik kalau kamu kombinasikan dengan sumber nutrisi lain. Dan enaknya lagi, jerami ini gampang banget di dapat, apalagi setelah musim panen.
2. Jenis Jerami yang Bisa Dimanfaatkan
Nggak semua jerami punya kualitas yang sama, loh. Jerami padi adalah yang paling umum di gunakan. Tapi selain itu, jerami jagung, kedelai, atau kacang tanah juga bisa jadi alternatif.
Kalau kamu punya akses ke mesin potong padi, jerami padi yang di hasilkan biasanya lebih panjang, utuh, dan lebih gampang di keringkan atau di potong kecil-kecil. Ini tentunya bikin proses penyimpanan dan pemberian pakan lebih efisien.
3. Cara Mengolah Jerami Supaya Lebih Bernutrisi
Agar jerami lebih bernutrisi, bisa di lakukan fermentasi dengan molase, urea, dan starter mikroba untuk tekstur lebih lunak dan aroma wangi. Selain itu, mencacah jerami membantu pencernaan ternak, bisa dengan chopper sederhana atau mesin pencacah otomatis.
Untuk keseimbangan nutrisi, jerami dapat di campur dengan hijauan lain seperti rumput segar, daun leguminosa, atau limbah pertanian seperti dedak. Dengan pengolahan yang tepat, jerami menjadi pakan berkualitas bagi ternak!
4. Keuntungan Menggunakan Jerami untuk Pakan
Agar jerami lebih bernutrisi, bisa di lakukan fermentasi dengan molase, urea, dan starter mikroba untuk tekstur lebih lunak dan aroma wangi. Selain itu, mencacah jerami membantu pencernaan ternak, bisa dengan chopper sederhana atau mesin pencacah otomatis.
Untuk keseimbangan nutrisi, jerami dapat di campur dengan hijauan lain seperti rumput segar, daun leguminosa, atau limbah pertanian seperti dedak. Dengan pengolahan yang tepat, jerami menjadi pakan berkualitas bagi ternak!
5. Tips Menyimpan untuk Pakan Ternak agar Awet
Jerami yang di simpan dengan cara tidak tepat bisa berjamur dan membahayakan ternak. Pastikan benar-benar kering sebelum di simpan, lalu simpan di tempat kering dan jauh dari air agar tetap berkualitas.
Jika memungkinkan, simpan jerami dalam bentuk bal yang di padatkan agar lebih hemat tempat dan mudah di atur. Dengan penyimpanan yang baik, jerami tetap awet dan siap di gunakan sebagai pakan ternak kapan pun di butuhkan.
Kesimpulan
Ternyata, jerami untuk pakan ternak itu bukan sekadar sisa panen, tapi aset yang bisa bantu kamu hemat biaya dan tetap kasih makan ternak dengan baik. Di tambah lagi, dengan bantuan mesin potong padi, kamu bisa panen sekaligus dapatkan jerami berkualitas dalam jumlah banyak.
Yuk, mulai sekarang jangan buang jerami sembarangan. Manfaatkan semaksimal mungkin, dan kalau bisa di olah dengan baik, hasilnya bisa jadi pakan ternak yang nggak kalah dari rumput hijau. Cuan dari sawah, untung dari kandang, semuanya bisa jalan bareng, loh!